Nah mumpung ada sedikit waktu buat ngerefresh otak yang sudah cukup penat dengan aktivitas sebagai miba, aku mau sediikit share tentang pengalaman aku disini. Sebenernya mau cerita panjang lebar tentang Magradika (ospek), yah mungkin lain kali aja ya. Nah disini aku mau cerita tentang teman-teman baru aku dari INDONESIA. Kenapa Indonesia? Karena disini kalian bisa menemukan orang dari Sabang sampai Merauke. Dari Aceh sampai Papua. Bahkan juga ada ada dari Timor Leste. Ada perwakilan anak bangsa dari setiap provinsi di Indonesia. Disini kami berkumpul menjadi satu sebagai anak perantau dengan logat, adat, budaya, dan suku yang berbeda. Menyenangkan mendengar berbagai logat dari setiap daerah. Salah jika kalian mengira logatku akan berubah jadi logat Jakarta dengan gaya gue-elo. Disini aku justru terombang-ambing dengan bermacam-macam logat, sehingga jadi aku-kau dan sebagainya. Yang dari Jakarta malah cuma 30 atau berapa gitu, ratusan lainnya tersebar dari berbagai pulau. Dan mungkin ini juga yang membuat saya bangga dengan STIS, saya dipertemukan dengan mereka nan jauh disana :)
Erfin : Eh ini pembagian tugasnya gimana?
Aku : blablabla *sambil sibuk nggunting kertas*
*kemudian hening*
aku mlinguk ke arah Erfin.....ternyata dia lagi bengong
Aku : *ketawa ngekek* haha sori sori, aku nggak sadar pake bahasa Jawa.
(Erfin dari Nias)
Nisa : hapeku tak matiin di kamar
Syfa : kenapa nggak dimatiin aja?
Nisa : iya, udah tak matiin
Syfa : lha iya kenapa nggak dimatiin aja?
Nisa : tak matiin kok
Aku : *ketawa ngekek* "tak" itu kata ganti pasif dari aku. Tak matiin artinya aku matiin hahaha #nimbrung
Syfa : Aku kira "tak" ="tidak"
Nisa : hehe, iya, "tak" yang aku maksud itu dalam bahasa Jawa, bukan dalam arti bahasa Indonesia.
(Syfa dari Bandung)
Lusitania : blablabla
Octaviana : blablabla
Aku : kalian ngomong apa? T.T
Lusitania : Haha, maaf, itu bahasa Portugis
(Lusitania dan Octaviana dari Timor Leste)
Dayat : Iya, aku punya temen banci
Yunita : Banci gimana maksudnya? suka dandan?
Dayat : bukan, gayanya aja
Aku : Oh, melambai?
Kak Heni : Melambai dek, bukan melambhai
*dan semua menertawakan logatku yang menurut mereka medok*
haha jadi malu
(Dayat dari Maluku, Yunita dari Kalimantan)
0 komentar:
Posting Komentar